Translate

Jumat, 24 Februari 2012

Kepala Tinggal Separuh Seperti Alien Akibat Hobi Pakai Narkoba

Kepala Tinggal Separuh Seperti Alien Akibat Hobi Pakai Narkoba: "Jangan memakai narkoba!". Hal ini diucapkan dengan lantang oleh seorang mantan pecandu narkoba yang sudah kena batunya. Pria tersebut kini tampak seperti alien karena memiliki kepala dan otak hanya tinggal separuh.


Minggu, 19 Februari 2012

Sentralisasi Guru Masih Perlu Kajian

Sentralisasi Guru Masih Perlu Kajian:
Sentralisasi kembali pengelolaan guru untuk menuntaskan persoalan guru yang tidak kunjung terselesaikan pascadesentralisasi pendidikan kepada pemerintah daerah masih perlu kajian. Persoalan yang perlu dipikirkan utamanya soal status guru yang saat ini pegawai pemerintah kota/kabupaten hingga karir guru.
Mencuatnya wacana sentralisasi kembali pengelolaan guru oleh pemerintah pusat didorong persoalan guru yang justru terbelit politik di daerah. Selain itu, persoalan mulai dari status guru, distribusi guru, pengangkatan atau rekrutmen guru berkualitas juga tidak diperhatikan secara serius oleh pemerintah daerah.
Dedi S Gumilar, Anggota Komisi X DPR, Minggu (19/2/2012), mengatakan, desentralisasi pendidikan menimbulkan masalah, karena tidak semua pemerintah daerah siap dan profesional. Ini antara lain terlihat dari pola rekrutmen guru yang kacau sehingga kualitas guru memprihatinkan.
"Yang tak kalah memprihatinkan, guru jadi terbelenggu kondisi politik lokal daerah. Guru seolah-olah mengabdi pada bupati/walikota daripada untuk kepentingan pendidikan nasional. Ini jelas terlihat guru dengan segala cara diminta mensukseskan ujian nasional untuk membanggakan capaian kinerja bupati/walikota saat itu," ujar Dedi.
Menurut Dedi, pemerintah pusat mesti punya kewenangan mengelola guru. Dengan demikian, guru yang merupakan pegawai negara bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan. "Tetapi politik lokal telah membuat guru setia pada Bupati/Walikota. Ini tidak sehat untuk pendidikan nasional. Untuk pendidikan jangan gegabah. Kalau otonomi daerah lancar, baru bisa desentralisasi. Soalnya kita akan mempertaruhkan masa depan bangsa jika persoalan pendidikan tidak tuntas dipecahkan," papar Dedi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan sebenarnya secara politik dukungan untuk pengelolaan kembali guru oleh pemerintah pusat tidak ada persoalan. Dukungan juga datang dari DPR, tinggal memastikan payung hukum yang sah.
"Sentralisasi kembali pengelolaan guru ini masih perlu dikaji, apakah sebatas fungsi atau kewenangan, atau sampai juga pada status guru. Kami masih butuh masukan dalam implementasinya nanti," kata Nuh.
Nuh mengatakan soal konversi status kepegawaian guru daerah ke pusat menjadi masalah yang perlu diperhitungkan, termasuk juga soal guru swasta. ,( KOMPAS.com-)
[...]

Jumat, 17 Februari 2012

doa setiap hari

Doa-Doa Harian

Doa Hari Ahad
Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Dengan asma Allah
yang tidak aku harapkan kecuali karunia-Nya
tidak aku takutkan kecuali keadilan-Nya
tidak aku percayai kecuali firman-Nya
tidak aku pegangi kecuali tali-Nya
KepadaMu aku berlindung wahai  Pemilik Ridha dan Ampunan


Doa Hari Senin
Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segala puji bagi Allah, yang mencipta langit dan bumi tanpa seorang
saksi, yang menggelar makhluk tanpa seorang pembantu
Tiada sekutu dalam Ilahiyat-Nya, tidak ada setara dalam ketunggalan-Nya
Kelu lidah mengungkap sifat-Nya
Lemah akal memikirkan makrifat-Nya
Merendah segala penguasa karena kehebatan-Nya
Rebah segala wajah karena takut pada-Nya
Jatuh segala yang agung karena keagungan-Nya
Bagi-Mu segala puja
Puja yang beruntun tak putus-putus
Shalawat dan salam bagi Rasul-Nya, salam yang kekal abadi


Doa hari Selasa
Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segala puji bagi Allah, pujian hak-Nya, milik-Nya pujian yang banyak
Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku, sungguh nafsu menyuruh pada keburukan kecuali yang disayangi Tuhanku
Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang menambah dosa-dosaku
Aku berlindung pada Allah dari semua tiran yang durhaka, dari semua musuh yang dominan, dari semua penguasa yang kejam.

Ya Allah
Jadikan aku diantara pasukan-Mu, karena pasukanMu saja yang beroleh kemenangan.
Jadikan aku diantara partaiMu, karena partaiMu saja yang memperoleh kemenangan
Jadikan aku diantara kekasih-kekasihMu, karena kekasihMu saja yang tidak mendapat kecemasan dan kesedihan


Doa Hari Rabu
Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segala puji bagi Allah, Yang menjadikan malam sebagai pakaian dan tidur sebagai peristirahatan dan siang sebagai saat bertebaran
Segala puji bagi-Mu, Kau bangkitkan aku dari tidurku,
Kalau Kau kehendaki, Kau jadikan tidurku tidur abadi, tanpa henti
Milik Allah, makhluk tak terhitung

Ya Allah, bagi-Mu segala puji
Kau ciptakan, Kau takdirkan, Kau tentukan, Kau matikan, Kau hidupkan,
Kau sakitkan, Kau sembuhkan, Kau selamatkan, Kau hancurkan
Di atas singgasana-Mu Kau bertahta
Di atas kerajaan-Mu Kau berkuasa
Kusampaikan pada-Mu doa orang yang lemah tenaganya, yang putus
kekuatannya, yang dekat ajalnya, yang mendunia hasratnya, yang berat
keperluannya akan rakhmatMu,yang besar deritaNya karena dosa-dosanya,
yang banyak jatuhnya dan gelincirnya, yang terpusat padaMu saja taubatnya.


Doa Hari Kamis
Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segala puji bagi Allah, Yang Mengusir Malam yang gelap dengan kodrat-
Nya
Yang Menghadirkan Siang yang terang dengan rakhmat-Nya
Yang Menutupku dengan cahayaNya, dan membawa padaku nikmat-Nya

Ya Allah, sebagaimana telah Kau lestarikan aku di siang ini,
lestarikan aku pada siang lain seperti ini
Sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya
Jangan Kau celakakan aku hari ini dan hari yang lain malam atau siang
dengan perbuatan yang terlarang dan kelakuan yang tercela
Berikanlah padaku kebaikannya, dan kebaikan apa pun di dalamnya
Palingkan dariku kejelekannya dan kejelekan apa pun di dalamnya dan
kejelekan apapun sesudahnya


Doa Hari Jum'at
Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segal puji bagi Allah, Yang Awal sebelum penciptaan dan
penghidupan,Yang Akhir setelah punah semua,Yang Maha Tahu,Yang Tak
Melupakan orang yang mengingatNya,
Yang Tidak Merugikan orang yang mensyukuriNya, Yang Tidak Mengecewakan
orang yang memohon padaNya, Yang Tidak Memutuskan harap orang yang
mengharapNya

Senin, 13 Februari 2012

lagu-lagu sunda

BUBUY BULAN
Bubuy bulan, bubuy bulan sangray bentang
Panon poe, panon poe disasate
Unggal bulan, unggal bulan abdi teang
Unggal poe, unggal poe oge hade

Situ ciburuy laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali ngaplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate ningali sorot socana.

    PANON HIDEUNG
Panon hideung, pipi koneng.
Irung mancung, Euis Bandung
Euis saha, di mana bumina
Abdi resep ka anjeunna.

Siang wengi kaiimpi-impi
Hate abdi sararedih
Teu emut dahar , teu emut nginum
Emut kanu geulis euis bandung




TRIMAKASIHKU

Trima kasihku , kuucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna.. slalu dilimpahkan
Untuk bekalku nanti…

Setiap hariku dibimbingnya
Agar tumbuhlah bakatku
Kan kuingat slalu nasehat guruku
Trima kasihku …guruku …!   

Pileuleuyan


Hayu batur hayu batur
Urang kumpul sarerea
Hayu batur hayu batur
Urang sosonoan heula

    Pileuleuyan Pileuleuyan
    Sapu nyere pegat simpay
    Pileuleuyan Pileuleuyan
    Paturay patepang deui

Amit mundur amit mundur
Amit ka jalma nu rea
Amit mundur amit mundur
Abdi rek pindah sakola 

Sapu nyere pegat simpay
Ririungan urang karumpul
Meungpeung deukeut hayu urang sosonoan
Pacangkrama bari ngawadul
Urang silih tempas silih eledan

     Moal lila jeung babaturan
    Hiji wanci anu geus ditangtukeun
    Bakal pisah bakal pajauh
    Bakal mopohokeun katineung urang

Sapu nyere peugat simpay bakal kasorang
Takdir ti Gusti hyang widi bakal kalakon
Urang rek papisah, urang rek pajauh
Meungpeung deukeut hayu urang sosonan


Sabtu, 11 Februari 2012

GUNTUR BERTASBIH MEMUJINYA

GUNTUR BERTASBIH MEMUJINYA

 Tiga juta guntur dalam setahun
Sumber energi yang bergerak pada kecepatn 96.000 km/jam dan melepaskan panas 30.000o.
Pernahkah anda berpikir bagaimana guntur–sebagai salah satu peristiwa atmosfir terhebat yang Allah ciptakan–itu tebentuk dan bagaimana ia mampu melepaskan sejumlah energi yang demikian besar?
Selama hujan, guntur dan kilat yang tersusun dari pembentukan cahaya-cahaya terang akibat pelepasan energi listrik di ruang atmosfir, sesungguhnya merupakan sumber energi yang menghasilkan listrik lebih besar dari pada ribuan pembangkit listrik–di samping sebagai fenomena iklim. Jawaban atas pertanyaan bagaimana sumber-sumber energi alam ini terbentuk dan betapa besarnya sumber-sumber tersebut melepaskan cahaya dan panas adalah sebuah keajaiban penciptaan yang mengungkapkan kebesaran dan keagungan Allah swt. yang abadi.
 
Kehebatan pembentukan dalam sekejap: keajaiban kilat dan petir
-          energi yang dilepas oleh sekali kilatan petir lebih besar dari pada energi yang dihasilkan seluruh pembangkit listrik di Amerika.
-          Satu kilatan petir dapat menyalakan 100 watt bola lampu selama lebih dari tiga bulan.
-          Pada titik sentuh petir ke bumi, cuaca memanas hingga 25.000o C. kecepatan kilatan petir 150.000 km/detik dan rata-rata ketebalannya 2,5-5 cm.
-          Petir menghasilkan molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan di Bumi utuk menunjang kehidupanya.
-          Setiap petir rata-rata memiliki 20.000 amper daya listrik. Seorang tukang las hanya menggunakan 250-400 amper untuk mengelas baja.
-          Petir bergerak pada kecepatan 150.000 km/detik, hampir setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Suara yang dilepaskan oleh satu kilatan lebih besar dari pada cahaya 10 juta bola lampu berdaya 100 watt. Ini menerangkan; apabila setiap rumah di Istanbul menyalakan satu bola lampu, pancaran cahaya dari satu kilatan petir akan lebih besar. Allah menyatakan fenomena kilat yang menakjubkan ini seperti “…kilauan kilatnya hampir membutakan pandangan.” (al-Nûr: 43)
 
Bagaimanakah kilat terbentuk?
 Udara–yang dipanaskan oleh cahaya matahari–naik membawa molekul-molekul air yang menguap di dalamnya. Ketika udara yang naik ini mencapai ketinggian 2-3 km, udara tesebut bersentuhan dengan lapisan udara dingin. Saat kenaikan udara, kristal-kristal es yang terbentuk di dalam awan melepaskan energi listrik statis yang terbentuk karena pergesekan. Energi listrik ini mengandung unsur positif (+) pada lapisan atas awan dan unsur negatif (-) pada lapisan bawahnya. Ketika awan cukup terisi untuk mengionisasi udara; maka petir terbentuk.
 
Mengapa bisa bergemuruh?
Petir memanaskan udara di sekitarnya hingga 30.000o C dalam sepersejuta detik. Udara yang dipanskan meluas, dan menyebarkan gelombang suara yang lebih cepat dari kecepatan suara; dengan tekanan 100 kali lebih besar dari tekanan atmosfir normal. Sama halnya dengan pesawat yang melintas dengan kecepatan suara, ini menyebabkan ledakan suara (gemuruh) di udara, sehingga dinamakan gemuruh/guntur.
 
Mengapa cahaya dan suara guntur tidak bersamaan mencapai bumi?
Ini dikarenakan suara guntur mencapai pendengaran kita dengan kecepatan suara (340 m/detik di udara); sedangkan petir mencapai visual (penglihatan ) kita dengan kecepatan cahaya (99, 793 km/detik). Ini menyebabkan perbedaan waktu antara dua peristiwa, dan dengan demikian membuat kilatan (petir) mencapai bumi lebih sebelum guntur.
 
Apa perbedaan antara kilat dan petir?
Ketika perbedaan muatan listrik menjadi lebih besar antara bumi dan awan, udara menjadi lebih mudah ditembus dari bumi ke awan; pelepasan energi listrik dimulai melalui saluran penghantar yang dibentuk oleh udara yang ditembus itu. Pelepasan energi listrik dari awan disebut dengan kilat, dan pelepasan energi listrik dari bumi disebut petir atau sambaran balik.
 
Kebenaran kilat yang dinyatakan dalam Qur’ân
Suratal-Ra’d–yang artinya “Guruh” atau “Guntur”–merupakan salah satu surat dalam Qur’ân. Allah memberitahukan bahwa guntur dibentuk oleh kilat yang bertasbih memujiNya: “Dan guruh bertasbih memujiNya (demikian pula) para malaikat karena takut kepadaNya…” (al-Ra’d: 13)
Sambaran kilat yang mengingatkan kita pada kematian
Pengalaman mereka yang selamat dari sambaran kilat yang dapat menyebabkan kematian ratusan orang setiap tahunnya, mengingatkan kita pada kematian dan juga pengungkapan ketakberdayaan seseorang di hadapan Allah. Kemungkinan seseorang tesambar petir adalah 1:700.000; akan tetapi tidak seharusnya seseorang meremehkan kemungkinan tersebut dan juga dampak yang dihasilkan. Menurut pengakuan mereka yang pernah tersambar petir, aliran listriknya–bahkan–dapat meledakkan kancing dan sleting baju dan seseorang dapat jatuh pingsan. Karena kerusakan otak yang dialaminya, seseorang yang dirawat secara intensif di rumah sakit harus belajar kembali bagaimana caranya berjalan, menelan makanan/minuman, atau dengan kata lain bagaimana caranya hidup kembali. Mereka relah menggambarkan bagaimana yang dirsakannya, dan ketika itu seola-olah mereka “hidup merana dan kemudian dihidupkan kembali.” Dalam Qur’ân, peristiwa yang sangat serupa terjadi ketika Allah tunjukkan pda kaum Nabi Musa as. Dengan keberanian yang keliru dan memalukan, bani Israel menuntut pada Nabi Musa as. agar mereka dapat melihat Allah dengan mata mereka, dan sementara menuntut, mereka ditunjukkan dampak kilat yang serupa. Pernyataan dalam ayat berikut “maka kilat menyambarmu hingga kamu mati” dan “kemudian kami membawamu kembali ke kehidupan setelah kamu mati,” menjadi petunjuk dari kenyataan bahwa mereka –ketika itu –merasa hidup kembali setelah jantungnya terhenti, akibat kejutan dan juga hilangnya kesadaran dan ingatan yang mereka alami. (Allah mengetahui yang terbaik) Berikut ini adalah ayat-ayat yang berhubungan dalam Qur’ân:
“Dan ingatlah ketika kamu berkata, “wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu seebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka petir menyambarmu, sedang kamu menyaksikan. Kemudian, kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur.” (al-Baqarah: 55-56)

Jumat, 10 Februari 2012

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW:
Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:

Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.

Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.

Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Baginda tidak pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.

Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.

(Nukilan Thabarani - Majma'uz-Zawa'id 8:275)

mau sertifikasi ? Ujian dulu dong!!!

Ujian nasional yang membuat gentar banyak siswa, juga bakal dihadapi para guru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal menggelar ujian nasional, untuk pertama kalinya bagi guru lewat Uji Kompetensi Awal (UKA).
Ujian ini akan menentukan lulus atau tidak lulusnya guru, terpilih dalam kuota sertifikasi guru 2012.

"Guru juga mesti siap diuji. Tidak boleh ada contek-mencotek. Pelaksanaannya mesti diawai betul," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan UKA, yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Jumat (10/2/2012).

Syawal Gultom, Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, mengatakan, ada sejumlah titik rawan yang mesti diwaspadai dalam pelaksanaan UKA pada 25 Februari nanti. Titik rawan yang dimaksud adalah penulisan soal, percetakan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), distribusi naskah soal ke kabupaten/kota, serta pengiriman lembar jawaban dari kota/kabupaten ke Kementerien Pendidikan dan Kebudayaan.

Para guru mengerjakan 100 soal pilihan berganda. Mereka dipusatkan di sekolah-sekolah di tingkat kota/kabupaten.

Pengiriman soal UKA juga mendapat pengawalan polisi, layaknya soal UN. Pengawasan ketat juga dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi atau lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK).

Guna menyiapkan guru menghadapi UKA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyiapkan kisi-kisi soal, seperti juga pada pelaksanaan UN. Hal ini untuk memberikan gambaran pada guru kemungkina soal-soal yang diujikan yang dibuat LPTK dan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK).
Ada standar kelulusan minimal yang mesti diraih guru. Jika lulus, guru masuk dalam kuota sertifikasi guru tahun 2012.
Dari 300.000 guru yang diundang, setidaknya bisa dijaring 250.000 guru untuk memenuhi kuota sertifikasi guru.

Jangan Abaikan Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Anak

Jangan Abaikan Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Anak: Orang tua dan dokter sebaiknya tak mengabaikan pertumbuhan lingkar kepala anaknya dan kondisi ubun-ubun anak. [...]

Selasa, 07 Februari 2012

Memenangkan Lomba Berburu

Memenangkan Lomba Berburu: Kisah Abu Nawas hadir kembali.

Kali ini Abu Nawas tengah diuji oleh Raja Harun Ar-Rasyid dengan mengadakan sayembara. Dalam sayembara itu Abu Nawas berhasil menjadi pemenang dan menaklukkan lawannya.





Kisahnya.

Pada suatu hari yang cerah, Raja Harun Ar-Rasyid dan para pengawalnya meninggalkan istana untuk berburu. Namun, di tengah perjalanan, salah satu pejabat kerajaan yang bernama Abu Jahil menyusul dengan terengah-engah di atas kudanya.



"Baginda...Baginda...hamba mau mengusulkan sesuatu," katanya Abu Jahil mendekati sang Raja.

"Apa usulm itu wahai Abu Jahil?" taya Raja.

"Agar acara berburu ini menarik dan disaksikan banyak penduduk, bagaimana kalau kita sayembarakan saja?" ujar Abu Jahil dengan raut wajah serius.

Baginda Raja terdiam sejenak dan mengangguk-angguk.



"Hamba ingin beradu ketangkasan dengan Abu Nawas, dan nanti pemenangnya akan mendapatkan sepundi uang emas. Tapi, kalau kalah, hukumannya adalah dengan memandikan kuda-kuda istana selama 1 bulan," tutur Abu Jahil meyakinkan Raja.



Terompet Sayembara Ditiup.

Akhirnya sang Raja menyetujui usulan Abu Jahil tersebut. Hitung-hitung sayembara itu akan memberikan hiburan kepadanya.

Maka, dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap, dan setelah menghadap Raja Harun, Abu Nawas pun diberi petunjuk panjang lebar.

Pada awalnya, Abu Nawas menolak sayembara tersebut karena ia tahu bahwa semua ini adalah akal bulus dari Abu Jahil yang ingin menyingkirkannya dari istana. Tapi Baginda Raja Harun memaksa dan Abu Nawas tudak bisa menolak.



Abu Nawas berpikir sejenak.

Ia tahu kalau Abu Jahil sekarang diangkat menjadi pejabat istana. Ia pasti mengerahkan semua anak buahnya untuk menyumbang seekor binatang buruannya di hutan nanti. Namun , karena kecerdikannya, Abu Nawas malah tersenyum riang.



Abu Jahil yang melihat perubahan raut muka Abu Nawas menjadi penasaran dbuatnya, batinnya berkata mana mungkin Abu Nawas bisa mengalahkan dirinya kali ini.

Akhirnya, Baginda menggiring mereka ke tengah alun-alun istana. Raja dan seluruh rakyat menunggu, siapa yang bakal menjadi pemenang dalamlomba berburu ini.



Terompet tanda mulai adu ketangkasan pun ditiup. Abu Jahil segera memacu kudanya secepat kilat menuju hutan belantara.

Anehnya, Abu Nawas justru sebaliknya, dia dengan santainya menaiki kudanya sehingga para penonton banyak yang berteriak.



Menjelang sore hari, tampaklah kuda Abu Jahil memasuki pintu gerbang istana. Ia pun mendapat sambutan meriah dan tepuk tangan dari rakyat yang menyaksikannya.



Di sisi kanan dan kiri kuda Abu Jahil tampak puluhan hewan yang mati terpanah. Abu Jahil dengan senyum bangga memperlihatkan semua binatang buruannya di tengah lapanangan.

"Aku, Abu Jahil berhak memenangkan lomba ini. Lihat..binatang buruanku banyak. Mana mungkin Abu Nawas mengalahkanku?" teriaknya lantang yang membuat para penonton semakin ramai bertepuk tangan.



Ribuan Semut.

Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara kaki kuda Abu Nawas. Semua orang mentertawakan dan meneriakinya karena Abu Nawas tak membawa satu pun binatang buruan di kudanya.

Tapi, Abu Nawas tidak tampak gusar sama sekali. Ia malah tersenyum dan melambaikan tangan.



Baginda Raja menyuruh kepada 2 orang pengawalnya maju ke tengah lapangan dan menghitung jumlah binatang buruan yang didapatkan 2 peserta tersebut.

Dan kesempatan pertama, para pengawal menghitung jumlah binatang hasil buruan dari Abu Jahil.

"Tiga puluh lima ekor kelinci, ditambah lima ekor rusa dan dua ekor babi hutan," kata salah satu pengawal.



"Kalau begitu akulah pemenangnya karena Abu Nawas tak membawa seekor binatangpun," teriak Abu Jahil dengan sombongnya.

"Tenang...tenang...aku membawa ribuan binatang. Jelaslah aku pemenangnya dan engkau wahai Abu Jahil, silahkan memandikan kuda-kuda istana. Menurut aturan lomba, semua binatang boleh ditangkap, yang penting jumlahnya," kata Abu Nawas sambil membuka bambu kuning yang telah diisi dengan ribuan semut merah.



"Jumlahnya sangat banyak Baginda, mungkin ribuan, kami tak sanggup menghitungnya lagi," kata pengawal kerajaan yang menghitung jumlah semut itu.

Melihat kenyataan itu, Abu Jahil tiba-tiba saja jatuh pingsan.



Baginda Raja tertawa terpingkal-pingkal dan langsung memberi hadiah kepada Abu Nawas.

Kecerdikan dan ketulusan hati pasti bisa mengalahkan kelicikan.

Tip Agar ABG Aman Gunakan Jejaring Sosial

Tip Agar ABG Aman Gunakan Jejaring Sosial: Penggunaan situs pertemanan seperti Facebook sudah menjadi hal yang sangat lumrah di kalangan remaja. [...]

Amarah Penyakit Jiwa yang Paling Berbahaya

Amarah Penyakit Jiwa yang Paling Berbahaya:
Imam Muhammad al‑Baqir (sa) berkata: Seorang badui datang kepada nabi saw. dan berkata: 'Aku tinggal di gurun. Ajari aku tentang kearifan.' Kemudian Nabi saw bersabda: “Aku perintahkan kamu untuk tidak marah.” Setelah mengulang pertanyannya tiga kali (dan mendengar jawaban yang sama) orang badui berkata pada dirinya: Setelah ini aku tidak akan bertanya lagi, karena Rasulullah saw tidak memerintah kecuali kebaikan'." Imam Imam Muhammad Al-Baqir (sa): Adakah yang lebih bahaya dari amarah? Sungguh, orang yang marah dapat membunuh orang yang darahnya diharamkan Allah atau memfitnah wanita yang sudah menikah. (Arba’ûna haditsan, bab VII)

Senin, 06 Februari 2012

Cahaya Hikmah dalam Doa Fatimah Az-Zahra’ (sa)

Cahaya Hikmah dalam Doa Fatimah Az-Zahra’ (sa):
Ya Allah, jangan Kaususahkan aku untuk mencari apa yang tidak Kautakdirkan bagiku, dan untuk apa yang Kautakdirkan bagiku lancarkan dan mudahkan ia... Ya Allah, rendahkan diriku dan besarkan Dikau di dalam hatiku.

Doa ini secara lengkap berikut teks Arab dan transliterasi Arab-Latin, copy dari sini

Sabtu, 04 Februari 2012

Untukmu, Sahabat..

Untukmu, Sahabat..: Pada suatu hari,
seorang wanita muda yang baru
saja menikah mengunjungi ibunya, Mereka duduk
di sebuah sofa dan menikmati segelas air teh
dingin.Ketika mereka sedang berbincang-bincang
mengenai kehidupan,pernikaha n,tanggung jawab
dalam hidup serta kewajiban, sang ibu dengan
perlahan menaruh sebongkah es batu ke dalam
gelasnya dan menatap wajah anak perempuannya .
“Jangan lupakan sahabat-sahabat wanitamu.”
nasihatnya, sambil mengaduk-ngaduk daun teh di
bawah gelasnya.
“Mereka akan menjadi orang [...]

contoh pantun pantun

Kalau begini taruh papan,
ke barat juga kan condongnya.
Kalau begini untung badan,
melarat juga kesudahannya

Asam pauh dari seberang
tumbuhnya dekat tepi tebat.
Badan jauh di rantau orang,
sakit siapa akan mengobat

Buah ara batang dibantun,
mari dibantun dengan parang.
Hai saudara dengarlah pantun,
pantun tidak mengata orang

Mari dibantun dengan parang,
berangan besar di dalam padi.
Pantun tidak mengata orang,
janganlah syak di dalam hati.

Beli mangga ke pasar baru,
pulangnya naik andong.
kalau ingin punya sesuatu,
banyak-banyaklah menabung.

Gelang indah dari tembaga,
dihiasi simpul temali.
Hilangkan sedih hilangkan duka,
ayo, kita gembira kembali.

Karung beras isi jerami,
di atas papan kayu cendana.
Sungguh keras cobaan ini,
kepada Tuhan kita berdoa.
 
Memasang kincir di atas tenda,
kincir berputar menari-nari.
Bencana banjir datang melanda,
tiada lain karena ulah sendiri.

Mencari kayu di hutan jati,
dengan gergaji berjumlah dua.
Kalaulah kamu teman sejati,
mari berbagi suka dan duka.
 
Bawa barang di atas gerobak,
menjual sayur di pagi hari.
Adik tertawa terbahak-bahak,
melihat badut di televisi 

Lincah nian burung kenari,
terbangnya tinggi menuju awan.
Lincah nian dia menari,
lentik jarinya sungguh menawan.
 
Bulu merak warnanya biru,
indah nian mengagumkan.
Anak-anak memakai baju baru,
untuk pentas malam kesenian

Pergi ke pasar membeli buku,
buku dibuka banyak isinya. 
Kalau duduk bertopang dagu,
coba terka apa namanya.

Elok rupanya pohon belimbing,
tumbuh dekat pohon mangga.
Elok rupanya berbini sumbing,
walau marah tertawa jua

Permata jatuh ke rumput,
jatuh ke rumput bilang-bilang.
Dari mata sungguh pun luput,
dari hati tidaklah hilang.
 
Anak rusa di rumpun salak,
patah taruknya ditimpa genta.
Riuh kerbau bergelak-gelak,
melihat beruk berkaca mata.

Hari mendung tanda akan hujan
Jangan lupa membawa payung
Daripada uang untuk jajan
Lebih baik kita menabung

  Nonton lenong di tepi jalan
Hati-hati ada yang mengintai
Jangan lalai menyembah Tuhan
Bila ingin merasakan damai

Meniup lalon hingga besar
Diikat dengan sepotong tali
Bila janji janganlah ingkar
Sedapat mungkin kita tepati

Panas-panas sayur berkuah
Bubur ayam siap disaji
Jangan lupa bayar sedekah
Agar harta menjadi suci

Anak kecil duduk di bangku
Tidak juga membawa senjata
Akan kugapai cita-citaku
Supaya jangan hidup menderita
  
Laju perahu bila dikayuh
Lebih berlaju ditiup angin
Kepada guru kita patuh
Agar tercapai yang diingin

Malam hari melihat bintang
Bintang beralih bintang waluku
Sungguh senang ibu datang
Membawa sesuatu yang kutunggu

Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh kita berjumpa lagi

Anak kecil duduk di bangku
Tidak juga membawa senjata
Akan kugapai cita-citaku
Supaya jangan hidup menderita

  Laju perahu bila dikayuh
Lebih berlaju ditiup angin
Kepada guru kita patuh
Agar tercapai yang diingin

Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan di hati
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan di hati

Lancip sudut tidaklah siku
Persegi panjang bukan segitiga
Kuucap rasa terima kasihku
Pada pahlawan tanpa tanda jasa

Malam hari melihat bintang
Bintang beralih bintang waluku
Sungguh senang ibu datang
Membawa sesuatu yang kutunggu

Malam hari melihat bintang
Bintang beralih bintang waluku
Sungguh senang ibu datang
Membawa sesuatu yang kutunggu

Kalau ada sumur di ladang,
boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang,
boleh kita berjumpa lagi
 
Si Amat mengaji tamat,
mengaji Quran di waktu fajar
Biar lambat asal selamat,
tak kan lari gunung dikejar

Kemumu di dalam semak,
jatuh melayang selaranya.
Meski ilmu setinggi tegak,
tidak sembahyang apa gunanya

Ayam kandis asam gelugur,
ketiganya asam riang-riang.
Menangis mayat di pintu kubur,
teringat badan tidak sembahyang.