Pada zaman sekarang minum sambil berdiri tanpa disadari sudah menjadi kebiasaan .Anak-anak ketika jajan miniman, atau ketika jalan-jalan, bahkan olah raga , mereka minum tanpa duduk terlebih dahulu. Padahal Disebutkan dalam hadist:
“Janganlah kamu minum sambil
berdiri”
Hadist yang Rasul keluarkan bukan
hanya isapan jempol belaka. Termasuk hadist ini. Dalam segi kesehatan, anjuran
ini terbukti kebenarannya.
Dalam tubuh kita terdapat apa yang disebut dengan Sfinger, yaitu suatu struktur makuler (berotot) yang bisa membuka dan menutup. Dalam kenyataannya, sfinger ini hanya terbuka pada waktu kita dalam posisi duduk. Dengan minum air dalam posisi demikian, air akan tersaring oleh sfinger dan menjadi steril.
Jika kita minum sambil berdiri, air
tidak akan tersaring oleh sfinger dan langsung masuk ke kandung kemih. Proses
yang demikian bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Masya Allah..
Dalam sunnah Rasulullah selalu ada mukjizat dan manfaat bagi manusia dan dijamin tidak ada yang merugikan.
Dalam sunnah Rasulullah selalu ada mukjizat dan manfaat bagi manusia dan dijamin tidak ada yang merugikan.
Diriwayatkan ketika Rasulullah
s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam
sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut
melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: “Lihatlah orang
itu duduk seperti budak.” Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: “Saya
seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.”
Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk
bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah
sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan”
(HR Bukhari).
Dalam hadist
disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri”. Dari segi kesehatan. Air yang
masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah
suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air
kemih bisa lewat) dan menutup.
Setiap air yang kita
minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Jika
kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring
lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi
pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya
bencana.
Betul, penyakit
kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya. diduga
diakibatkan karena susah kencing, jelas hal ini berhubungan dengan saluran yang
sedikit demi sedikit tersumbat tadi. Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: “Bahwa ia
melarang seseorang untuk minum sambil berdiri”. Qatadah berkata, “Kemudian kami
bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk.”
Pada saat duduk, apa
yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan
perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan
jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal
ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan
jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
Adapun rasulullah
saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang
menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada
tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat azas darurat!
Manusia pada saat
berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang
bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga
bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti
yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan
manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat
makan dan minum.
Ketenangan ini hanya
bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan
tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima
makanan dan minum dengan cara cepat.
Makanan dan minuman
yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang
dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar
pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi
secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal
inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung,
sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan
dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan
memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada
lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan
atau minuman yang masuk.
Sebagaimana kondisi
keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang
menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan
rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa
kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar